MEDANDAILY.ID – Setelah sejumlah potongan video viral yang menunjukkan dirinya menawarkan jasa doa khusus dengan nominal besar, Ustaz Yusuf Mansur akhirnya angkat bicara. Ia menyatakan bahwa video yang tersebar adalah video lama dan bukan untuk dijadikan komersial serius, melainkan bagian dari candaan dan eksperimen fitur. law-justice.co+2KoranKota – bukan berita biasa+2
Isi Video Viral & Reaksi Publik
Dalam video yang viral, Yusuf Mansur terlihat melakukan siaran langsung melalui media sosial, sambil mengajak pengikutnya berdonasi melalui PayTren — platform yang ia dirikan. Metropolitan News+2law-justice.co+2
Cuplikan yang menjadi pusat kontroversi antara lain:
-
“Rp 50 ribu boleh, seribu pakai PayTren boleh lho.” Metropolitan News+2Salatiga Terkini+2
-
“Belum ada yang Rp 10 juta ini? Rp 10 juta, Rp 20 juta saya Fatihah-in khusus nih.” KoranKota – bukan berita biasa+3Metropolitan News+3Salatiga Terkini+3
-
“Yang Rp 10 juta, besok Senin eksekusi. Bismillah atas nama orang tua dan keluarga.” Salatiga Terkini+2law-justice.co+2
Tak ayal, video ini memicu kritik keras dari publik. Banyak warganet menyebut tawaran tersebut sebagai bentuk “jualan doa” yang dinilai melewati batas etika keagamaan. law-justice.co+3Zonafaktualnews.com+3Metropolitan News+3
Klarifikasi Yusuf Mansur: Bercanda dan Eksperimen
Menanggapi kontroversi, Yusuf Mansur memberi penjelasan sebagai berikut:
-
Video Lama
Ia menegaskan bahwa video yang viral bukan rekaman baru, melainkan “video lama” yang saat itu ia gunakan dalam konteks berbeda. KoranKota – bukan berita biasa+1 -
Maksud Candaan & Eksperimen Fitur
Ia menyampaikan bahwa kala itu ia sedang mendorong pengguna PayTren untuk mencoba fitur transfer antarpengguna. Dalam konteks tersebut, candaan bahwa “kalau transfer sekian nanti didoakan” dilontarkan sebagai ajakan ringan. law-justice.co+1“Saya kan memang suka bercanda … enggak … masa iya Rp 1 juta, Rp 2 juta … bercanda,” ujar Yusuf. law-justice.co+1
“Waktu itu kerangkanya lagi ngetes‑ngetes fitur transfer antarpengguna Rp1, jadi dorong semua jajal … saya ngomong soal doa, ‘Sekalian doa dah’, gitu … asli bercanda.” law-justice.co -
Tidak Untuk Komersialisasi Doa
Yusuf menolak tudingan bahwa ia berniat mengkomersialkan doa atau mengubahnya menjadi transaksi spiritual. Klarifikasinya menyatakan bahwa doa tetap merupakan ibadah, dan pernyataan “doa khusus untuk donatur” dikaitkan dengan candaan dan konteks eksperimental. law-justice.co+1
Kritik & Respons Publik
Reaksi publik terhadap video tersebut sangat tajam:
-
Beberapa netizen menganggap langkah tersebut sebagai penyimpangan dari esensi doa dalam agama. Zonafaktualnews.com
-
Beberapa komentar menyindir bahwa “kalau doamu sakti, nggak perlu cari donasi,” atau bahwa ini lebih mirip “dagang spiritual.” Zonafaktualnews.com+1
-
Ada pula warganet yang menyebut tindakan tersebut “sesat” atau membandingkannya dengan praktik perdukunan. Metropolitan News+1
Analisis & Catatan
-
Klarifikasi Yusuf bahwa video tersebut adalah video lama penting, karena bisa mengubah konteks pernyataan dari “sekarang” menjadi “masa lalu.”
-
Pernyataan bahwa itu adalah bentuk “canda” dan “eksperimen fitur” menunjukkan bahwa maksud awalnya bukan benar-benar menjual doa sebagai transaksi spiritual.
-
Namun, publik, terutama pemuka agama dan masyarakat awam, tetap menyatakan keberatan terhadap cara menyampaikan ajakan doa dalam format monetisasi atau “imbalan langsung”.
-
Isu transparansi dan niat di balik tindakan ini tetap menjadi perhatian: apakah benar sekadar eksperimen pemasaran, atau ada unsur penggalangan dana yang dikaitkan dengan janji spiritual.