UMKM Gorontalo Unjuk Gigi dan Berhasil Menembus Pasar Dunia

Pelaku UMKM di Provinsi Gorontalo mulai menembus pasar ekspor global dengan produk-unggulan seperti santan kelapa beku, kain karawo dan kepiting bakau hidup. Dukungan pemerintah, perbankan dan lembaga ekspor makin memperkuat daya saing mereka.


Latar Belakang

Provinsi Gorontalo selama ini dikenal sebagai wilayah dengan potensi komoditas kelapa, perikanan dan kerajinan tradisional. Kini, para pelaku UMKM di sana makin diperkuat agar tak sekadar bertahan secara lokal, tetapi naik kelas ke pasar internasional.

  • Pada 19 Juni 2025, Gorontalo berhasil mengekspor 52 ton santan kelapa beku senilai Rp 1,6 miliar ke Tiongkok. Berita Gorontalo

  • Sebelumnya, UMKM Gorontalo mengekspor 71,6 kg kepiting bakau hidup ke Singapura sebagai ekspor perdana mereka. KOMPAS.com+1

  • Produk kerajinan kain tradisional seperti kain karawo juga disebut oleh Bank Indonesia (BI) telah tembus pasar AS dan Eropa. gopos.id+1


Strategi & Dukungan

  • BI Perwakilan Gorontalo menyelenggarakan program kurasi, digitalisasi serta ekspor untuk UMKM, termasuk tahap “go digital” hingga “go ekspor”. ANTARA News Gorontalo+1

  • Bea Cukai Gorontalo melakukan pendampingan gratis bagi UMKM yang akan mengekspor, lewat klinik ekspor dan pembinaan. ANTARA News Gorontalo+1

  • Pemerintah Provinsi Gorontalo bersinergi dengan BI dan institusi lainnya untuk memasukkan UMKM dalam pameran, festival kerajinan, dan mempromosikan produk unggulan lokal ke pasar global. Berita Gorontalo+1


Produk Unggulan yang Sudah Go Global

  • Santan kelapa beku: Ekspor perdana 52 ton ke Tiongkok. Berita Gorontalo

  • Kepiting bakau hidup: Produk perikanan yang di­ekspor ke Singapura. ANTARA News Gorontalo+1

  • Kain karawo: Kerajinan bordir tradisional yang telah masuk pasar AS dan Eropa. gopos.id

  • Gula aren dari Gorontalo Utara: Didorong agar ekspor ke pasar internasional. ANTARA News Gorontalo


Dampak & Implikasi

  • Untuk UMKM: Naiknya akses ekspor berarti peningkatan omset, peluang kerja dan skala usaha yang lebih besar.

  • Untuk ekonomi daerah Gorontalo: UMKM yang masuk rantai ekspor akan memperkuat basis ekonomi lokal, mengurangi ketergantungan pada komoditas mentah saja.

  • Untuk nasional: Kisah UMKM Gorontalo menjadi contoh bagi daerah-lain bahwa transformasi dari usaha lokal ke global bukan sekadar mimpi — dengan dukungan yang tepat bisa diwujudkan.


Tantangan & Catatan

  • Walaupun kemajuan nyata, UMKM Gorontalo masih menghadapi tantangan seperti pengemasan, mutu ekspor dan standar internasional. ANTARA News Gorontalo

  • Infrastruktur logistik dan rantai pasok dari daerah ke pasar internasional masih harus diperkuat agar tidak menjadi hambatan.

  • Kegiatan ekspor belum merata ke seluruh pelaku UMKM — masih banyak yang belum bersiap untuk naik kelas atau belum memperoleh pembinaan ekspor.


Kesimpulan

UMKM Gorontalo kini menunjukkan bahwa mereka bukan hanya pemain pasar lokal, tetapi mulai menembus pasar dunia. Dengan produk seperti santan kelapa, kepiting bakau dan kain karawo, serta dukungan institusi seperti BI dan Bea Cukai, mereka telah mencatatkan pencapaian penting. Tantangan masih ada, namun momentum sudah terbuka lebar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *