DPR Minta Tenaga Medis Diperkuat Kemenkes di Wilayah Bencana

Komisi IX DPR mendesak Kementerian Kesehatan memperkuat pengiriman dokter dan tenaga kesehatan ke wilayah terdampak banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Kemenkes telah menambah logistik dan menerjunkan tim medis, namun DPR meminta percepatan dan pembentukan satgas nakes tanggap bencana. Sumber: Detik, Kemenkes, Antara, Liputan6, CNN Indonesia.

Lead

Komisi IX DPR RI mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera memperkuat pengiriman tenaga medis — dokter spesialis, dokter umum, perawat, bidan, dan tim kesehatan lapangan — ke daerah-daerah yang terdampak bencana di Pulau Sumatra. Desakan muncul karena risiko ledakan penyakit pascabanjir serta kebutuhan rujukan dan layanan medis yang sangat besar di pengungsian. detiknews+1

Latar belakang situasi

Banjir bandang dan longsor dalam beberapa pekan terakhir menimpa Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, mengakibatkan ribuan jiwa mengungsi, banyak fasilitas kesehatan terganggu, dan infrastruktur terputus — kondisi yang meningkatkan ancaman penyakit menular (ISPA, diare, demam berdarah) serta kebutuhan perawatan untuk korban luka dan ibu-ibu hamil. Data lapangan menunjukkan kebutuhan tenaga medis dan logistik kesehatan masih tinggi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia+1

Seruan DPR: apa yang diminta

Wakil Ketua Komisi IX DPR, Yahya Zaini, menegaskan Kemenkes harus segera:

  • Mengirimkan dokter dan tenaga kesehatan ke titik pengungsian;

  • Menyediakan obat-obatan, alat medis darurat, serta konsentrator oksigen dan kit sanitasi;

  • Menyiapkan layanan mobile clinic dan pos kesehatan di pengungsian;

  • Membentuk satuan tugas nakes tanggap bencana (Satgas Nakes) agar respons lebih cepat dan terstruktur. detiknews+1

Respons Kemenkes hingga kini

Kemenkes menyatakan telah meningkatkan respons kesehatan: melakukan rapid health assessment, menyiagakan puskesmas dan rumah sakit rujukan, menurunkan tim medis termasuk spesialis emergensi, orthopedi, obat kandungan, anak, serta menambah pasokan logistik kesehatan. Kemenkes juga menyampaikan kesiapan menambah dukungan SDM bila situasi menuntutnya. Namun DPR menilai pengiriman dan distribusi masih harus dipercepat dan diperluas ke titik-titik terisolir. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia+1

Kendala utama di lapangan

  • Akses terputus: Banyak desa sulit dijangkau karena jalan rusak atau terendam sehingga pengiriman nakes dan peralatan terhambat. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

  • Kebutuhan spesialis: Kasus luka parah, persalinan berisiko, dan penyakit menular memerlukan dokter spesialis dan fasilitas rujukan yang tidak selalu tersedia di lokasi. Liputan6

  • Skala kebutuhan: Jumlah pengungsi dan kerusakan fasilitas kesehatan menyebabkan kebutuhan personel dan logistik melebihi kapasitas respons awal. detiknews

Rekomendasi tindak lanjut (ringkas)

  1. Percepat pembentukan Satgas Nakes Tanggap Bencana nasional yang dapat dikerahkan cepat ke provinsi terdampak; sertakan skema rotasi dan back-up sumber daya dari rumah sakit rujukan. detiknews

  2. Optimalkan rute distribusi darat-udara-laut (helikopter/mobil 4×4) untuk menjangkau titik terisolir, serta siapkan pos kesehatan darurat yang dapat beroperasi mandiri. ANTARA News

  3. Perkuat koordinasi pusat-daerah: data kebutuhan harus terintegrasi (BNPB, Dinkes provinsi/kabupaten, TNI/Polri) agar pengiriman tenaga medis dan obat tepat sasaran. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

  4. Fokus kelompok rentan: sediakan layanan prioritas untuk bayi, balita, ibu hamil, lansia, dan penyandang disabilitas; sertakan program trauma-healing. detiknews

Penutup

Desakan DPR memperkuat tenaga medis di wilayah bencana Sumatra menyoroti titik lemah respons kesehatan terhadap bencana skala besar: kecepatan pengiriman SDM dan logistik. Kemenkes telah bergerak, namun skala dan kesulitan geografis menuntut akselerasi, pembentukan satgas khusus, dan koordinasi lintas lembaga agar krisis kesehatan pascabanjir tidak bertambah menjadi bencana kemanusiaan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia+1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *