Pengantin Baru Tewas Saat Bulan Madu di Solok, Hasil Visum Luar Ungkap Fakta Mengejutkan

MEDANDAILY.ID – Tragedi memilukan menimpa sepasang pengantin baru dari Sumatera Barat. Saat menjalani bulan madu di sebuah penginapan di kawasan Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, sang istri ditemukan tewas, sedangkan suaminya dalam kondisi kritis. Dari hasil visum luar yang dilakukan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Dugaan sementara mengarah pada keracunan gas, tetapi penyebab pasti masih dalam penyelidikan.

Berikut fakta-fakta yang terungkap:


Kronologi Kejadian

  • Pasangan tersebut dikenal dengan nama CDN (28 tahun) sebagai istri dan GK (28 tahun) sebagai suami. Mereka diketahui baru saja menikah dan tengah menjalani bulan madu ketika tragedi terjadi. wartakepri.co.id+4merdeka.com+4kumparan+4

  • Menurut keterangan Kapolsek Lembah Gumanti, AKP Barata Rahmat Sukarsih, pasangan tiba di penginapan pada Rabu (8/10/2025) dan menginap semalam ke Kamis pagi. NTV News+2Grid.ID+2

  • Pada pagi harinya, petugas penginapan hendak mengantarkan sarapan. Ketika mengetuk pintu, awalnya tidak ada sahutan. Setelah menunggu, pihak penginapan lalu memaksa membuka kamar dan menemukan keduanya dalam kondisi tidak sadarkan diri di area kamar mandi. Grid.ID+3NTV News+3ValoraNews.com+3

  • CDN dinyatakan meninggal ketika dibawa ke Puskesmas Alahan Panjang, sementara GK langsung dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan intensif karena kondisinya sangat kritis. Grid.ID+3ValoraNews.com+3NTV News+3


Hasil Visum Luar & Temuan Awal

  • Dari hasil pemeriksaan visum luar, tim medis menyatakan bahwa pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau luka fisik yang mencurigakan. Grid.ID+4ValoraNews.com+4kumparan+4

  • Kapolsek Barata menyebut bahwa kondisi korban sudah meninggal dunia ketika dibawa ke fasilitas kesehatan, sehingga visum luar menjadi salah satu alat verifikasi awal. ValoraNews.com+2wartakepri.co.id+2

  • Karena hasil visum luar negatif terhadap dugaan kekerasan, polisi saat ini tengah mengusut kemungkinan penyebab lain, termasuk dugaan keracunan gas dari pemanas air (water heater) dalam kamar mandi. NTV News+4ValoraNews.com+4batu.jatimtimes.com+4

  • Namun demikian, polisi menyatakan bahwa dugaan keracunan gas belum bisa dipastikan dan semua kemungkinan masih dalam kajian. merdeka.com+3kumparan+3ValoraNews.com+3


Dugaan & Hipotesis yang Dikemukakan

  • Salah satu hipotesis yang mencuat adalah keracunan karbon monoksida (CO) akibat pemanas air (water heater) yang menggunakan gas, terutama jika ventilasi ruangan kurang memadai atau sistem pembakarannya tidak sempurna. batu.jatimtimes.com+4merdeka.com+4Jatim Times+4

  • Gas karbon monoksida dikenal sebagai gas yang tidak berwarna dan tidak berbau, sehingga sulit dideteksi secara kasat mata. Paparan dalam jumlah cukup dapat menyebabkan gangguan pernapasan, kehilangan kesadaran, dan kematian dalam waktu cepat. Jatim Times+2merdeka.com+2

  • Beberapa media juga mengangkat bahwa penggunaan water heater dengan sistem gas di kamar mandi penginapan bisa berpotensi menimbulkan akumulasi gas berbahaya jika ventilasi ruangan kurang mendukung. Jatim Times+2batu.jatimtimes.com+2


Hambatan dan Kontroversi dalam Penyelidikan

  • Keluarga korban sempat menyetujui autopsi atau pemeriksaan tambahan, namun kemudian membatalkan persetujuan tersebut. Hal ini menghambat proses penyelidikan lebih lanjut. Insibernews+3ValoraNews.com+3kumparan+3

  • Jenazah korban telah dimakamkan oleh pihak keluarga sebelum penyelidikan lebih mendalam selesai. Ini membuat pengambilan sampel atau pemeriksaan forensik tambahan menjadi lebih sulit. Grid.ID+3kumparan+3ValoraNews.com+3

  • Pihak kepolisian sendiri menyatakan bahwa meskipun visum luar menunjukkan tidak ada kekerasan, hal itu belum menutup kemungkinan penyebab lain yang memerlukan pemeriksaan laboratorium dan autopsi. kumparan+2merdeka.com+2


Reaksi Resmi & Keterangan Pihak Kepolisian

  • Kapolres Solok, AKBP Agung Pranajaya, menegaskan bahwa pihak kepolisian masih menunggu hasil visum medis untuk menentukan penyebab kematian secara resmi. kumparan+2wartakepri.co.id+2

  • Sementara itu, Kapolsek Lembah Gumanti menyebut bahwa lokasi kejadian telah dipasangi garis polisi sebagai bagian dari olah tempat kejadian perkara (TKP). rmnews.id+2NTV News+2

  • Mengenai dugaan keracunan gas, Barata menyatakan bahwa polisi belum bisa menyimpulkan sebab pasti hingga hasil pemeriksaan medis lengkap tersedia. kumparan+2ValoraNews.com+2


Kesimpulan Sementara & Catatan Penting

Kasus pengantin baru tewas di Solok ini masih berada pada tahap penyelidikan intensif. Hasil visum luar memberikan petunjuk penting bahwa tidak ada kekerasan fisik terhadap korban, sehingga penyebab kematian lebih mungkin terkait faktor internal atau lingkungan — seperti dugaan keracunan gas. Namun, tanpa dukungan data forensik lebih mendalam dan autopsi, semua hipotesis masih bersifat sementara.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa sistem keamanan dalam fasilitas penginapan (ventilasi, instalasi gas, pemanas air) sangat krusial untuk keselamatan tamu. Pihak keluarga korban dan kepolisian kini menjadi harapan utama agar penyebab sesungguhnya dapat diungkap dengan jelas dan akuntabel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *