Padang Sidempuan, Sumatera Utara — Peristiwa yang memicu keprihatinan publik terjadi di Jalan menuju Pasar Sagumpal Bonang, Kota Padang Sidempuan, pada Sabtu pagi (25 Oktober 2025). Seorang remaja berinisial SP (18) berhasil diringkus oleh warga dan aparat setelah diduga melakukan aksi begal payudara terhadap wanita berusia 19 tahun yang tengah menunggu angkutan kota. Ironisnya, pelaku gagal melarikan diri karena motornya tiba-tiba mogok. Akibatnya ia berhasil ditahan oleh warga hingga kedatangan polisi.
Kronologi Kejadian
Menurut laporan dari Kepolisian Resort Padang Sidempuan, kejadian bermula ketika korban yang berinisial I tengah berdiri menunggu angkot di kawasan Bonang, menjelang pagi hari. Pelaku yang mengendarai motor melintas ke arah korban, kemudian berputar arah setelah sekitar 25 meter dan menghampiri korban dengan pertanyaan “mau ke mana dek?” Korban menjawab “tidak bang”. Tanpa basa-basi, pelaku kemudian memegang payudara kanan korban dengan tangan kanannya.
Korban langsung menarik kerah pelaku sambil berteriak meminta tolong. Kondisi panik, pelaku berusaha hidupkan motornya untuk melarikan diri, namun motor tersebut tidak bisa dinyalakan. Dua warga yang kebetulan sedang melintas akhirnya mengepung pelaku dan mengamankannya sebelum petugas polisi tiba.
Respon Polisi & Penanganan
Kepala Seksi Humas Polres Padang Sidempuan, AKP Kenborn Sinaga, menyatakan bahwa tersangka kini telah resmi diamankan dan telah mengakui perbuatannya saat diinterogasi oleh pihak berwenang. “Pelaku mengakui perbuatannya dengan memegang payudara korban satu kali dikarenakan nafsu.”
Pihak polisi telah melakukan langkah-langkah awal seperti penerimaan laporan, visum terhadap korban, pemeriksaan saksi-saksi, dan pengamanan barang bukti. Selanjutnya, kasus ini akan dilengkapi berkasnya dan diserahkan ke JPU. detikcom
Analisis Masalah Sosial & Keamanan Publik
Kasus begal payudara merupakan bentuk kekerasan seksual jalanan yang makin mendapat sorotan di Indonesia, terutama menimpa wanita saat transit atau menunggu transportasi umum. Kondisi ini menunjukkan beberapa poin penting:
-
Kerentanan korban: Wanita yang tengah menunggu angkutan umum di ruang terbuka tanpa pengawalan keamanan rentan menjadi target kejahatan spontan.
-
Peran warga dan pengendalian komunitas: Kesigapan dua warga yang mengepung pelaku menunjukkan bahwa peran masyarakat sangat penting dalam menghentikan aksi kejahatan secara langsung.
-
Kendala pelaku dan sistem penegakan hukum: Sepeda motor yang mogok menjadi titik balik penangkapan—ini membuka pertanyaan tentang bagaimana pelaku memilih kendaraan dan waktu aksi. Penegakan hukum di ranah jalan umum perlu diperkuat untuk memberi efek jera.
Implikasi dan Tindakan Preventif
Dari kasus ini, beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah aksi serupa di masa mendatang:
-
Peningkatan patroli dan penerangan publik di area transit angkutan umum hingga jalanan sepi.
-
Edukasi kepada pengguna transportasi umum khususnya wanita agar tetap waspada, hindari menunggu di lokasi sunyi dan informasikan keberadaan kepada orang terdekat.
-
Penguatan kerjasama antara masyarakat, pemerintah daerah dan kepolisian untuk sistem pengaduan cepat (whatsapp/patroli segera) dan sistem keamanan komunitas.
-
Evaluasi lingkungan angkutan kota dan fasilitas menunggu (shelter) agar dilengkapi CCTV, penerangan dan keamanan minimal.
Kesimpulan
Penangkapan pelaku begal payudara yang gagal melarikan diri karena motornya mogok di Padang Sidempuan menegaskan bahwa kejahatan jalanan tak hanya soal keberanian pelaku, tetapi juga kondisi lingkungan dan kesiapan respons warga. Kasus ini sebaiknya menjadi momentum bagi penegakan hukum dan penguatan keamanan publik agar perempuan dapat merasa aman di ruang publik. Monitoring dan tindakan pencegahan harus ditingkatkan agar insiden serupa tidak terulang.