Aksi Cepat KSAD Jenderal Maruli: Loncat ke Mobil Komando Saat Kejar Iringan Menteri Pertahanan Prabowo

MEDANDAILY.ID – Dalam sebuah momen yang kemudian viral di media sosial, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak tampak melakukan aksi cepat dengan meloncat ke sebuah kendaraan komando agar dapat tetap berada dalam iring-iringan rombongan Presiden Prabowo Subianto saat prosesi upacara Hari Ulang Tahun ke‑80 TNI di Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Dailymotion

Kronologi Kejadian

  • Dalam video yang beredar, terlihat bahwa rombongan Prabowo sebagai inspektur upacara melakukan pengecekan pasukan. Dailymotion

  • Saat rombongan bergerak, Jenderal Maruli tampak agak tertinggal dari konvoi utama. Untuk mengejar, dirinya kemudian melompat ke mobil komando yang melewati jalur iring-iringan. Dailymotion

  • Mobil yang dinaiki oleh Prabowo tampak didampingi oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, sedangkan Maruli terlihat menyusul dari belakang. Dailymotion

  • Adegan tersebut sempat membuat heboh penonton dan menjadi sorotan pengguna media sosial karena kesan spontanitas dan urgensi tindakan seorang pejabat militer tinggi. Dailymotion

Meskipun video memperlihatkan gambaran visual momen tersebut, belum ditemukan pernyataan resmi dari pihak TNI AD ataupun Istana yang menjelaskan secara detail motif, konteks protokoler, atau penilaian atas peristiwa ini.

Profil Singkat KSAD Maruli Simanjuntak

Untuk memberi latar konteks, berikut sedikit profil dan karier militer Jenderal Maruli Simanjuntak:

  • Maruli resmi menjabat sebagai KSAD menggantikan Jenderal Agus Subiyanto sejak 29 November 2023. Kompas Nasional+1

  • Sebelumnya, ia menempuh karier di berbagai posisi strategis: ia lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1992 dan memiliki latar belakang kiprah di Korps Komando (Kopassus). Kompas Nasional+3Kompas TV+3Wikipedia+3

  • Dalam perjalanan kariernya, Maruli pernah memegang jabatan Komandan Grup 2/Sandhi Yudha, Komandan Paspampres Grup A, Pangdam IX/Udayana, hingga Pangkostrad sebelum akhirnya ditunjuk KSAD. Kompas Nasional+2Wikipedia+2

  • Dalam berbagai kesempatan, KSAD Maruli juga menegaskan bahwa seluruh jajarannya akan bersikap netral dalam kontestasi politik, khususnya menjelang Pilkada. detiknews+1

Isu, Protokol, dan Interpretasi Publik

Peristiwa “loncatan” ini memunculkan sejumlah diskusi dan interpretasi di kalangan pengamat militer, pemerintahan, dan netizen:

  • Protokol militer & keamanan rombongan: Dalam upacara kenegaraan atau peringatan militer, protokol pengamanan dan posisi pejabat tinggi biasanya sudah terencana. Adanya “keterlambatan” bisa menjadi risiko keamanan atau gangguan protokoler.

  • Kecepatan bertindak: Aksi meloncat ke mobil bisa dipandang sebagai keputusan spontan guna menjaga kelengkapan protokol (agar tidak tertinggal). Namun, tanpa konfirmasi tertulis, sulit memastikan apakah tindakan ini bagian dari persiapan sebelumnya atau improvisasi murni.

  • Reaksi publik & media sosial: Momen ini menyebar luas di platform daring, memicu beragam komentar—mulai dari pujian atas kecepatan dan semangat, hingga pertanyaan seputar kewajaran dan protokol militer.

Kebutuhan Klarifikasi Resmi

Untuk menjadikan laporan ini lebih akurat, beberapa hal perlu dikonfirmasi oleh pihak berwenang:

  1. Apakah tindakan loncatan ke mobil adalah bagian dari protokol yang diperhitungkan, atau improvisasi luar dugaan?

  2. Apakah ada prosedur keamanan dan logistik khusus yang menyebabkan perbedaan kecepatan gerak antara rombongan utama dan KSAD?

  3. Adakah catatan resmi dari Kesatuan AD atau Istana yang merekam peristiwa tersebut, termasuk komunikasi radio atau dokumentasi internal?

  4. Bagaimana pandangan institusional TNI AD terhadap interpretasi publik atas momen viral ini?

Kesimpulan

Meskipun viral dan menarik perhatian publik, inti dari kejadian ini—loncatan KSAD Maruli ke mobil komando demi menyusul iring-iringan Prabowo—masih berbasis visual video dan laporan media. Belum ada konfirmasi resmi atau klarifikasi tertulis yang menjelaskan konteks penuh di balik aksi tersebut.

Jika kamu mau, saya bisa mencoba mencari pernyataan resmi terbaru (TNI AD / Istana) hingga jam sekarang, dan memperbarui artikel ini. Mau saya cari klaim atau tanggapan resmi dulu?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *